Home › Hukrim › Kapolda Riau dan Timnya Raih Penghargaan Prestasi dalam Menangani Kasus Perdagangan Orang
Bekerja Maksimal
Kapolda Riau dan Timnya Raih Penghargaan Prestasi dalam Menangani Kasus Perdagangan Orang
![Kapolda Riau dan Timnya Raih Penghargaan Prestasi dalam Menangani Kasus Perdagangan Orang](https://tabloiddiksi.com/foto_berita//417169IMG-20230815-WA0083.jpg)
Pekanbaru - Prestasi dalam mengungkap dan mencegah perdagangan orang mendapatkan pengakuan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, beserta jajarannya diberikan penghargaan karena berhasil mengungkap modus pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia secara ilegal ke luar negeri.
BP2MI juga memberikan penghargaan kepada jajaran Dir Reskrimum Polda Riau, Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton, Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, dan Kapolres Meranti AKBP Andi Yul LTG atas dedikasi mereka dalam mengungkap kasus penyelundupan pekerja migran di wilayah masing-masing.
-
Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Kepala BP3MI, Fanny Wahyu Kurniawan, kepada Kapolda Riau dalam acara di Aula Tribrata, Lantai 5 Gedung Mapolda Riau pada Selasa (15/08/2023) petang.
Menurut Fanny Wahyu Kurniawan, kepala BP3MI, penghargaan ini mencerminkan penghargaan tertinggi BP2MI kepada Kapolda Riau dan timnya atas upaya dalam mencegah penempatan ilegal pekerja migran di Provinsi Riau selama tahun 2023. Dikarenakan wilayah Riau merupakan wilayah perbatasan, sindikat perdagangan orang memanfaatkannya untuk menyelundupkan pekerja migran secara ilegal ke Malaysia dan Singapura.
-
Dalam keterangannya kepada wartawan, Fanny mengungkapkan, "Karena wilayah kita wilayah perbatasan, jadi cukup banyak dilalui para sindikat yang akan menyeberangkan PMI kita secara ilegal ke negara Malaysia maupun Singapura dan dalam kesempatan ini kami mewakili pimpinan menyerahkan penghargaan kepada Kapolda Riau beserta Jajaran dengan tujuan agar lebih kolaboratif lagi dalam mencegah kasus TPPU yang saat ini semakin marak terjadi."
-
Fanny juga mengungkapkan bahwa kasus perdagangan orang saat ini paling sering terjadi di daerah Dumai dan sekitarnya. "Karena ditahun 2023 ini kasus TPPO terbanyak terdapat di daerah Dumai yaitu sebanyak 8 kasus, kemudian disusul Daerah Bengkalis dan Meranti serta yang terakhir di daerah Rohil," jelasnya.
Fanny juga menyoroti peningkatan kasus TPPO selama tahun 2022 hingga 2023, yang disebabkan oleh dampak pandemi. "Sehingga banyak Pekerja Migran kita ingin bekerja keluar negeri hal ini dimanfaatkan oleh para oknum untuk menyelundupkan PMI kita secara ilegal keluar negeri," tambahnya.
-
-
Komentar Via Facebook :