Home › Politik › Jadi Beban di Pilkada 2020, KIC Sebut Suhe Tak Sadar Diuntung
KIC
Jadi Beban di Pilkada 2020, KIC Sebut Suhe Tak Sadar Diuntung
![Jadi Beban di Pilkada 2020, KIC Sebut Suhe Tak Sadar Diuntung](https://tabloiddiksi.com/foto_berita//491172IMG-20231227-WA0064.jpg)
Mantan Direktur Badan Saksi Nasional Partai Golkar Khairul Ikhsan Chaniago SSos MSi
KUANSING, Tabloid Diksi - Mantan Direktur Badan Saksi Nasional Partai Golkar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kuansing 2020, Khairul Ikhsan Chaniago SSos MSi menilai Suhardiman Amby yang tidak mengakui kalau Golkar yang mengantarkannya hingga berkuasa hari ini, diibaratkan kacang lupa kulit.
"Semua masyarakat tahu, bahwa yang mengusung pasangan Andi Putra-Suhardiman Amby itu adalah Golkar, PKS dan Hanura. Tidak bisa dibantah itu. Golkar dan PkS-lah yang paling berjasa memenangkannya. Kalau ada pihak Suhardiman membantah, itu orang tak sadar diri, ibarat kacang lupa kulit," kata Khairul Ikhsan Chabiago dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/12/2023).
-
Menurut pria yang beken disapa KIC ini, masyarakat semua tahu, kalau Golkar dibantu PKS berjuang keras memenangkan pasangan ASA Pilkada 2020. Pasalnya, Suhardiman Amby saat itu tengah diterpa banyak persoalan pribadi. Sehingga Golkar dan PKS kerepotan menutupinya.
"Pernyataan Suhardiman Amby yang mengungkit Pilkada pemenangan ASA perlu saya komentari serius. Karena saya ada di barisannya waktu itu. Perjuangan Golkar dan PKS waktu itu sangat berat. Ada banyak sisi lemahnya yang harus kami atasi. Semua masyarakat saya rasa mengetahui itu," katanya.
-
Pertama, kata KIC, pada Pilkada lalu Suhardiman Amby minim sumbangan uang untuk pemenangan. Jikapun ada, kisaran hanya ratusan juta. Sehingga Suhardiman tidak bisa bergerak bersosialisasi. Dan kerap hanya hadir berkampanye saat ada undangan pesta di wilayah Inuman, Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seberang.
"Semantara partai pengusung, wabilkususnya Golkar dengan jaringanya tetap bergerak melakukan sosialisasi dan mengukuhkan tim-tim desa se-Kuansing. Dan begitupula dengan PKS. Mereka bergerak sesuai dengan kemampuan dan karakter mereka pula," ungkap KIC.
-
Kedua, ungkap KIC, Suhardiman Amby sedang diterpa isu yang sangat pribadi sewaktu Pilkada 2020 itu. Sebab, Ia tengah ada masalah keluarga, beberapa tahun sebelum Pilkada isu dugaan perselingkuhan mencuat dari sang istri tua, diakui KIC, juga masih segar diingatan masyarakat Riau, terlebih di Kuansing.
"Suhardiman itu tengah berkonflik dengan istri pertamanya. Istri tua dan istri muda. Bahkan istri pertama Suhardiman itu sempat mempolisikannya atas dugaan perbuatan tidak terpuji suami menikah tanpa izin istri tua. Kan sempat heboh juga itu berita istri tua grebek oknum anggota DPRD Riau disebuah rumah," terang KIC lagi.
-
Ketiga, isu Suhardiman Amby dipolisikan istri pertamanya karena diduga selingkuh dengan istri mudanya, kuat dugaan Suhardiman Amby gagal memenangkan Pileg 2019 karena isu liar tersebut.
"Ini bebannya berat. Untuk mengatasi ini, kami di Golkar bersama pengusung lain harus kerja keras menangkal isu itu. Semua ini kan juga diketahui masyarakat, bahwa Suhardiman Amby itu adalah caleg gagal yang diselamatkan Golkar," tegasnya.
-
Isu lain yang tak kalah berat diatasi waktu Pilkada 2020 lalu adalah soal dugaan Suhardiman Amby menjual tanah ulayat.
"Buktinya, saat pengukuhan tim desa. Ada desa-desa di salah satu kecamatan bagian hilir yang tidak sanggup didatangi Suhardiman. Sehingga waktu itu, Suhardiman meminta Pak Sukarmis, Andi Putra dan Adam yang langsung melakukan pengukuhan di desa-desa tersebut. Harusnya sewaktu itu Suhardiman langsung yang menggarap. Tapi dia tidak sanggup. Desa-desanya tak bisa saya sebut," ungkap KIC lagi.
-
Menurut KIC lagi, Suhardiman yang mengaku bisa menguasai hilir. Faktanya di beberapa kecamatan dia malah tidak sanggup. Seperti di Pangean, Logas Tanah Darat dan Cerenti. Ia hanya bisa mengkonsolidasi di Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang dan Inuman.
"Itupun tidak seluruh desa di Inuman, Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seberang yang sanggup Suhardiman itu untuk sosialisasi. Saya waktu itu pelaku sejarah. Tak bisa dibantah saat-saat itu. Karena saya juga turun langsung mendampingi Ketua Adam ke wilayah hilir itu," katanya KIC terus mengungkit.
-
Sebagai bagian perjuangan ASA pada Pilkada 2020 lalu, KIC menilai, bahwa Suhardiman Amby ini hanya menjadi beban.
Selain menjadi beban pada Pilkada 2020, Suhardiman Amby menurut KIC kini memang telah menghianati perjuangan tim dan masyarakat Kuansing. Ia hanya ketiban duren runtuh dan menghianati perjuangan Golkar dan PKS yang telah berjasa kepadanya.
-
"Itu fakta yang dirasakan oleh sebagian besar tim dan masyarakat Kuansing. Ia telah menghianati perjuangan. Ia telah menohok kawan seiiring. Menggunting dalam lipatan," ungkapnya.
Kemudian, KIC turut menjawab tudingan tak beralasan dari Suhardiman soal pidato Ketua DPD Golkar Adam pada pelantikan AMPI Kuansing. Pemuda yang lahir dari gerakan ini menilai, Suhardiman itu panik. Sehingga dengan mudah memberikan keterangan liar kemana-mana.
-
"Reaksi kepanikan dari Suhardiman aja itu, apanya yang buat gaduh pidato Ketua Adam itu. Ia hanya bicara depan kadernya sebagai Ketua Golkar. Ya, wajarlah dia berbicara seperti itu. Karena yang telah dikhianati Suhardiman itu kader-kader Golkar yang selama ini telah menjadikannya jadi penguasa sekarang," kata KIC.
Terkait tudingan Suhardiman soal kasus yang melibatkan Bupati Andi Putra, KIC menilai, pernyataan Suhardiman yang menyinggung itu terkesan ada perannya dalam hal itu. Padahal Ketua Golkar Adam dalam orasinya tidak pernah bicara soal itu. Suhardiman malah menggiringnya ke situ.
-
"Semakin kuat dugaan Suhardiman aktor utama dalam permainan ini. Coba lihat, bagian video mana yang menyinggung soal bupati yang terjerat hukum itu bentuk penghianatan. Tak ada disinggung. Toh, itu biasa dalam politik. Resiko berpolitik. Tak mau beresiko, jangan berpolitik," jelas KIC sembari menyindir.
Lalu, soal APBD-P 2023 gagal. Menurut KIC, Suhardiman ini gagal paham. Padahal Adam dalam orasinya di Taman Jalur beberapa hari yang lalu menyampaikan, bahwa kemampuan kita kecil. Namun kebutuhan banyak. Sehingga hutang nantinya yang akan timbul. Sehingga daerah berpeluang tergadai.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Komentar Via Facebook :