Home › Sorotan › Badai Polemik Serang Muflihun, Tuhan Menyertai Orang Tulus
Badai Polemik Serang Muflihun, Tuhan Menyertai Orang Tulus

Muflihun SSTP MAP
PEKANBARU, Tabloid Diksi - Suasana rumah Muflihun SSTP MAP di Jalan Bakti, Kecamatan Bukitraya, terasa hening malam itu. Lelaki berusia 40 tahun itu duduk sendirian di ruang tamu, merenung tentang serangan politik yang menimpa dirinya. Mata sembapnya mencoba menyembunyikan kepedihan, namun senyumnya yang tipis menunjukkan betapa berat beban yang ia tanggung.
"Saya hanya ingin mengabdi untuk kota ini. Apa salah saya sampai mereka tega menyebarkan fitnah seperti ini?" ungkapnya dengan suara lirih.
-
Selama beberapa pekan terakhir, Muflihun, calon Wali Kota Pekanbaru, menjadi target serangan politik. Isu hukum, fitnah mengenai keluarganya, hingga tuduhan yang tidak berdasar, semuanya diarahkan untuk menjatuhkannya menjelang pemilihan.
"Lawan politik saya tidak hanya menyerang saya, tapi juga keluarga saya. Mereka ingin membuat saya terlihat buruk di mata masyarakat. Tapi yang lebih menyakitkan, fitnah ini membuat anak-anak saya ikut menanggung beban," katanya, dengan suara penuh kesedihan.
-
Muflihun, yang lahir dan besar di Pekanbaru, selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Berawal dari karier sebagai aparatur sipil negara (ASN), ia kemudian memilih terjun ke dunia politik untuk memperjuangkan Pekanbaru yang lebih baik. Namun, langkah tersebut membawa konsekuensi yang tidak ringan.
"Saya bisa saja tetap menjadi ASN dan hidup nyaman. Tapi saya memilih melangkah ke politik untuk membangun Pekanbaru lebih baik," ungkapnya dengan tegas. Namun, keberanian tersebut membuatnya menjadi sasaran pihak-pihak yang tidak setuju dengan visinya.
-
Salah satu hal yang membedakan Muflihun dari calon lainnya adalah keberaniannya menolak politik uang. Ia menegaskan bahwa setiap dana kampanye yang diterimanya harus bersih dari kepentingan yang dapat merugikan APBD Pekanbaru.
"Saya tidak mau APBD Pekanbaru tergadai hanya karena saya meminjam dana dari pemodal besar. Saya tidak rela program-program untuk masyarakat, seperti berobat gratis dan santunan kematian, hilang," tegasnya.
-
-
Komentar Via Facebook :