Home › Sorotan › Tak Terima Dian Cs Ditahan, Sejumlah Pendemo Asal Batu Gajah Minta Dibebaskan Meski Akui Bayar Steking
Tak Terima Dian Cs Ditahan, Sejumlah Pendemo Asal Batu Gajah Minta Dibebaskan Meski Akui Bayar Steking

Penampakan Pendemo di Polres Kampar
KAMPAR, Tabloid Diksi – Ratusan warga Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Kampar di Bangkinang, Kamis (7/8/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas penahanan sejumlah perangkat desa oleh pihak kepolisian.
Aksi massa yang dipimpin oleh kuasa hukum warga, Sahat Siregar, SH, MH, dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam orasinya, Sahat menyampaikan bahwa warga tidak akan membubarkan diri sebelum ada kejelasan terkait penahanan Dian, Kepala Dusun Batu Gajah, bersama tiga orang lainnya, yaitu Wira (Ketua RT) dan dua warga desa.
-
"Kami datang bersama ibu-ibu yang bahkan membawa anak-anak mereka. Kami tidak akan pulang sebelum membawa hasil. Kami ingin Pak Dian dan kawan-kawan dibebaskan," tegas Sahat melalui pengeras suara.
Menurut Sahat, penahanan terhadap Dian oleh Polres Kampar dinilai tergesa-gesa dan tanpa kajian mendalam. Ia menegaskan bahwa keterlibatan Dian dalam peristiwa perkelahian yang terjadi pada Selasa malam, 20 Mei 2025, sebenarnya adalah upaya untuk melerai konflik antara warga dengan pihak Yayasan Mandala Foundation.
-
"Kalau Pak Dian tidak turun malam itu, mungkin situasinya bisa lebih parah," ujar Sahat.
Sahat juga menyesalkan proses hukum yang dinilai tidak prosedural, karena menurutnya, tidak ada pemeriksaan menyeluruh sebelum dilakukan penahanan.
-
Respons Polres Kampar
Aksi massa diterima oleh AKP DJ Tambunan, Kasat Samapta Polres Kampar, yang menyampaikan bahwa pihaknya akan menampung seluruh aspirasi warga dan menyampaikan kepada pimpinan.
"Kapolres sedang bertugas di Mapolda Riau. Nantinya, semua aspirasi ini akan kami sampaikan ke beliau," ujarnya.
-
Namun, jawaban tersebut tidak memuaskan warga. Mereka kemudian mengirimkan 10 orang perwakilan untuk melakukan audiensi langsung dengan pihak kepolisian.
Setelah sekitar 45 menit pertemuan tertutup, dicapai kesepakatan bahwa penangguhan penahanan terhadap Dian Cs akan dipertimbangkan setelah digelarnya ekspose ulang (gelar perkara) yang dipimpin langsung oleh Kapolres Kampar, AKBP Bobby Putra Rahmad Sebayang, di Bangkinang.
-
Kesepakatan tersebut disambut sorak-sorai oleh massa aksi. Warga pun menyatakan kesediaannya menunggu kehadiran Kapolres untuk menyampaikan keputusan resmi.
Pengakuan Warga Terkait Kepemilikan Lahan
-
"Kami bayar bukan untuk beli tanah, tapi untuk upah steking," kata Rohana.
-
Pernyataan serupa disampaikan seorang ibu muda yang turut membawa anak kecil dalam aksi. Ia mengaku membayar lebih dari Rp2 juta kepada Pak Dian untuk lahan yang sama-sama berada dalam kawasan PT PSPI.
Yayasan Mandala Foundation Bantah Tudingan
Menanggapi tudingan bahwa Yayasan Mandala Foundation menjual lahan di kawasan PT PSPI, Tommy Freddy M, S.Kom, SH, MH, perwakilan yayasan, membantah keras.
-
"Kami tidak pernah menjual lahan. Kegiatan kami murni sosial, melakukan penghijauan di lahan konservasi PT PSPI yang sudah kritis," tegasnya.
Tommy bahkan menantang warga untuk menunjukkan bukti surat jual beli jika benar ada transaksi atas nama Yayasan Mandala.
-
-
-
-
-
-
-
Komentar Via Facebook :