Home › Politik › Makin Tinggi Pohon, Makin Kuat Angin: Refleksi tentang Kepemimpinan Suhardiman Amby
Dr Suhardiman Amby Ak MM
Makin Tinggi Pohon, Makin Kuat Angin: Refleksi tentang Kepemimpinan Suhardiman Amby
![Makin Tinggi Pohon, Makin Kuat Angin: Refleksi tentang Kepemimpinan Suhardiman Amby](https://tabloiddiksi.com/foto_berita/2024/11/2024-11-01-makin-tinggi-pohon-makin-kuat-angin-refleksi-tentang-kepemimpinan-suhardiman-amby.jpg)
Calon Bupati Kuansing Dr Suhardiman Amby Ak MM (Foto: Istimewa)
KUANSING, Tabloid Diksi - Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar ungkapan "Makin tinggi pohon, makin kuat angin."
Ungkapan ini mencerminkan sebuah kebenaran universal: semakin tinggi atau berpengaruh seseorang, semakin banyak tantangan dan kritik yang harus dihadapi.
-
Dalam konteks kepemimpinan, hal ini menjadi sangat relevan, terutama ketika kita menyoroti sosok pemimpin seperti Suhardiman Amby.
Suhardiman Amby, sebagai seorang pemimpin, telah menunjukkan dedikasinya yang tinggi dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
-
Seperti pohon yang tinggi, beliau memberikan manfaat melalui berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, seiring dengan pencapaian dan pengaruhnya, Suhardiman juga tak luput dari "angin" kritik yang datang.
-
Sebagai pemimpin yang berkomitmen, Suhardiman Amby tidak hanya mengedepankan program-program yang bermanfaat, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan kritik. Sayangnya, dalam banyak kasus, perhatian ini sering kali beralih menjadi pencarian kesalahan.
Fenomena mencari-cari kesalahan dalam diri pemimpin seperti Suhardiman Amby adalah hal yang umum terjadi.
-
Di tengah harapan yang tinggi dari masyarakat, sering kali orang lupa bahwa pemimpin juga manusia yang memiliki keterbatasan.
Setiap keputusan yang diambilnya tidak selalu sempurna, dan itulah yang sering menjadi target kritik.
-
Namun, penting untuk membedakan antara kritik yang konstruktif dan yang merugikan. Kritik yang sehat dapat mendorong perbaikan dan inovasi, tetapi kritik yang berlebihan justru dapat menjatuhkan mental pemimpin dan menghambat kemajuan.
Suhardiman Amby menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik harus mampu menghadapi "angin" kritik ini dengan kepala dingin.
-
Beliau terbuka untuk mendengarkan masukan dari masyarakat dan bersedia merenungkan kesalahan yang telah dibuat.
Ini bukan hanya tentang mempertahankan posisi, tetapi lebih kepada tanggung jawab terhadap masyarakat yang dilayani.
-
-
-
-
-
Komentar Via Facebook :