https://tabloiddiksi.com

  • Hukum
  • Sorotan
  • Peristiwa
  • Pemerintah
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Siak
    • Kampar
    • Kuansing
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Rokan Hulu
    • Rokan Hilir
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Kepulauan Meranti
    • Pelalawan
    • Kepulauan Riau
  • Parlementaria
  • Sport
  • Video TV
  • Artikel
  • TNI Polri
  • Lainnya
    • Politik
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekbis
    • Advertorial
    • Diksi E-Paper

  • Kode Pers
  • Info Iklan
  • Tentang
  • Pedoman
  • Redaksi

https://tabloiddiksi.com

Redaksi     Pedoman     Tentang     Info Iklan     Kode Pers    

https://tabloiddiksi.com

  • Beranda
  • ";
  • Hukum
  • Sorotan
  • Peristiwa
  • Pemerintah
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Siak
    • Kampar
    • Kuansing
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Rokan Hulu
    • Rokan Hilir
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Kepulauan Meranti
    • Pelalawan
    • Kepulauan Riau
  • Parlementaria
  • Sport
  • Video TV
  • Artikel
  • TNI Polri
  • Lainnya
    • Politik
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekbis
    • Advertorial
    • Diksi E-Paper

Beranda

Terpopuler

Utama

Pilihan

Todays

•   Desak Bentuk Pansus, Cipayung Plus dan KNPI Riau Soroti Defisit Anggaran Rp1,76 Triliun •   Misi Penghijauan Berujung Penganiayaan, Empat Terduga Pelaku Diperiksa Polres Kampar •   DPW GM Pujakesuma Riau Gelar Turnamen Voli se-Riau dalam Rangka Harlah ke-45 •   Ciptakan Wilayah Binaan Terbebas Dari Karhutla, Babinsa Koramil 06/TM Kodim 0321/Rohil Lakukan Patroli
Home › Sorotan › Refleksi 24 tahun Kuansing Berdiri, Begini Pemikiran dan Harapan Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes  
Sorotan
Kuansing

Artikel

Refleksi 24 tahun Kuansing Berdiri, Begini Pemikiran dan Harapan Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes  

Selasa, 17 Oktober 2023 | 21:29 WIB,  
Penulis : Noperman SPd
Refleksi 24 tahun Kuansing Berdiri, Begini Pemikiran dan Harapan Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes   

Potret Rektor Universitas Islam Kuantan Singingi Dr.H.Nopriadi, SKM, M.Kes (Foto: Humas UNIKS)

KUANSING, Tabloid Diksi - Refleksi 24 tahun Kuansing Berdiri Kabupaten Kuantan Singingi, Begini Pemikiran dan Harapan Dr. H. Nopriadi, SKM, M.Kes selaku Rektor UNIKS dan juga selaku Ketua Umum IAKMI Riau. 

1. Visi Kabupaten Kuantan Singingi itu BERMARWAH (Berbudaya, Religius, Maju, Berwawasan, Sejahtera dan Harmonis) tahun 2026, semoga benar-benar ada upaya yang serius untuk mewujudkannya. Jangan sampai lain yang ditulis dan dikampanyekan lain pula yang dikerjakan dan kenyataan hasil yang dilihat oleh masyarakat. Misalnya kata “harmonis”, kalau kita amati sejak Kabupaten Kuansing berdiri 24 tahun silam atau minimal 18 tahun terakhir, apakah antara sesama pejabat daerah di Kuansing dan masyarakatnya sudah harmonis? Rasanya belum. Kita sering kali melihat kurang harmonisnya antara Bupati dan Wakil Bupati, Bupati/Wakil Bupati dan Sekda, serta Bupati dengan pimpinan dan anggota DPRD. Namun agak berbeda kita lihat dalam kehidupan bermasyarakat sedikit, akhir-akhir ini sudah relative jarang kita temukan warga masyarakat Kuansing yang berkelahi masal atau tawuran antar kampung/desa, tandanya cara berpikir masyarakat kita semakin dewasa dan rasional, meskipun terkadang masih ada yang tidak tegur sapa antar sesama warga karena perbedaan pandangan politik dan figur calon pemimpin yang dijagokan. Disisi lain, ada hal yang cukup disayangkan, saat ini ada kesan bagi generasi muda, mereka mulai kehilangan sosok pemimpin yang menjadi panutan, pemersatu dan pengayom dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak kita jumpai pemimpin di negeri kita ini hanya mementingkan individu, keluarga dan kelompoknya saja.

  • Baca juga: DPK ALUN Desak ESDM Riau Tindak Tambang Ilegal dan Perusahaan Penadah Tanah Urug

Kuansing BERMARWAH, berarti memiliki martabat dan kehormatan. Kita melihat banyak pemimpin dan wakil rakyat yang terpilih melalui sistem demokrasi yang boros dengan ongkos politik yang tinggi sehingga mau tidak mau berkorban mengeluarkan banyak biaya dan bahkan sudah menjadi rahasia umum, ada diantara mereka yang melakukan “money politic”.

Saya dengar informasi dari masyarakat, mulai dari pemilihan kepala desa, anggota BPD (badan permusyawaratan desa), kepala daerah (bupati, wakil bupati) dan anggota DPRD. Katanya, bagi yang kurang memiliki gizi politik atau kurang memiliki dana untuk ongkos politik lebih baik tak usah maju, karena dari pengalaman sebelumnya mereka ini banyak yang gagal, dan tidak terpilih meskipun dia pintar, idealis, berpendidikan tinggi dan populer. Justru mayoritas yang terpilih adalah mereka yang pandai bergaul mendapatkan simpati masyarakat menjelang waktu pemilihan, mereka yang mau royal keluar banyak uang bahkan seolah mau membayar suara pemilih. Lantas apakah itu yang disebut dengan pimimpin dan wakil rakyat yang terpilih secara bermartabat dan memiliki kehormatan ? Ini tentu tidak salah pemimpin semata, tapi kita semua harus lebih cerdas sebagai masyarakat pemilih. Oleh karena itu mari sama-sama kita perbaiki dan benahi agar ke depan lebih baik.

  • Baca juga: Polres Kampar Tindaklanjuti Kasus Pengeroyokan di Lahan Mandala Foundation, Tiga Korban Luka-Luka

2. Aspek Pelayanan Kesehatan. Kita patut prihatin dengan adanya temuan oleh Bupati Kuansing terkait banyaknya obat yang expired/kadaluarsa bahkan jumlahnya hampir 3 truk Fuso yang harus dimusnahkan, sebagaimana yang dikatakan oleh Bupati Kuansing yang viral di tik tok. Dengan demikian dapat kita duga bahwa perencanaan obat, dan manajemen logistik farmasi di Kuansing selama ini tidak dikelola dengan baik. Sementara obat-obatannya dibeli terus tapi tidak digunakan untuk mengobati masyarakat. Demikian juga dengan pelayanan di RSUD Teluk Kuantan masih sering kita dengar keluhan masyakarat, mulai dari pelayanan dari  dokter dan perawatnya yang kurang ramah, dokternya asal datang saja atau sering terlambat, kondisi ruangannya dan fasilitas yang tidak sesuai standar, aroma di ruang rawat inap yang tidak sedap. Sehingga akhirnya banyak masyarakat yang memilih berobat ke RS swasta lainnya dan harus mengeluarkan biaya yg relatif mahal. Padahal sejak awal tahun 2023 lalu, Pemda Kuansing sudah berupaya maksimal utk menerapkan UHC (universal health coverage). Disisi lain kita mendengar Dinkes Kuansing juga memiliki program Jamila (Jemput Antar Melahirkan). Program ini cukup bagus jika dilihat dari aspek kebijakan politis. Namun berdasarkan pengalaman di daerah lain program ini tidak akan sustainable, karena berganti kepala daerah akan berganti pula kebijakan politisnya. Menurut saya selain program JAMILA itu yang perlu dikuatkan adalah peran Puskesmas dengan fasilitas PONED (Penanggulangan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) di Puskesmas siap 24 jam untuk membantu pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas serta gawat darurat bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau rujukan dari kader masyarakat, bidan desa dan puskesmas. Kemudian perlu juga penguatan peran Rumah Sakit yang memiliki fasilitas PONEK (Penanggulangan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) yang menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif di Rumah Sakit. Disamping itu fungsi dan kualitas pelayanan Puskesmas dan Pustu serta revitalisasi Posyandu perlu ditingkatkan. Saya memberikan apresiasi kepada Pak Bupati dan Plt Kadiskes Kuansing sejak 3 bulan terakhir ada upaya membuka pelayanan Puskesmas selama 24 jam dan tenaga kesehatannya tetap siaga untuk melayani masyarakat. Ini tentu akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kuansing. Kita tahu sebelum ini pelayanan di puskesmas sering lambat dibuka dan cepat tutupnya, bahkan dulu sering sekali tenaga kesehatannya datang ke puskesmas sesukanya, demikian informasi yang kita dapatkan dari masyarakat. Saya menyarankan kiranya Pemda Kuansing untuk melakukan transformasi di bidang kesehatan, yaitu: a). Menata ulang pelayanan primer, b). Perbaikan pelayanan rujukan, c). Meningkatkan sistem ketahanan kesehatan, d). Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan, e). Peningkatan kualitas SDM kesehatan, f). Perbaikan teknologi kesehatan, menyediakan menggunakan alat diagnostik yang lebih canggih. Saatnya sekarang Kuansing memiliki laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) yang representatif dan menyediakan pelayanan cuci darah (unit haemodialisa) di RSUD Teluk Kuantan.  


3. Program Kabupaten Kuansing Sehat, Generasi tanpa Rokok dan Narkoba.  Program Kabupaten Kuansing Sehat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kuansing dan mewujudkan Provinsi Riau dan Indonesia Sehat. Tahun lalu kabarnya Kuansing tidak memenuhi persyaratan untuk Program Kabupaten Kota Sehat. Menurut saya, selain Program Kuansing Sehat, perlu juga dibuat program kecamatan sehat dan desa sehat. Semua kecamatan dan desa sehat diadakan perlombaan dengan memberdayakan semua lapisan masyarakat dan stakeholders lainnya. Kemudian kecamatan dan desa yang terpilih dapat dijadikan sebagai contoh best practice and lesson learn bagi daerah lain. Sehingga nanti Kabupaten Kuansing akan lebih unggul dalam capaian indikator derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Riau dan sebagai percotohan secara nasional. Secara umum derajat kesehatan masyarakat itu dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu a) Lingkungan yang sehat (fisik, sosial ekonomi dan budaya), b) Perilaku masyarakat untuk hidup sehat, c) Akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu, d) Faktor genetik dan kependudukan. Bila kita memimpikan masyarakat sehat maka perhatikanlah  4 faktor ini. 

  • Baca juga: Dugaan Penyalahgunaan Dana BUMDes Simalinyang: Pj Kepala Desa dan Direktur BUMDes Berikan Versi Berbeda !

Perilaku atau kebiasaan merokok pada pejabat dan masyarakat selama ini tidak terkendali. Kita melihat begitu banyaknya para pejabat daerah, anggota dewan dan ASN yang merokok di dalam kantor dan ruangan ber AC. Begitu juga dengan kebiasaan tokoh adat dan tokoh masyarakat yang merokok di dalam rumah dan ruangan tertutup pada saat acara mendoa dan kenduri, padahal di dalam rumah tersebut ada bayi, balita dan ibu hamil, lansia yang berisiko tinggi mengalami gangguan sistem pernafasan, kanker paru, penyakit jantung akibat menjadi perokok pasif. Mereka terpaksa menjadi korban terkena dampak asap rokok dari para perokok aktif. Perilaku dan kebiasaan merokok ini perlu dikendalikan dengan membuat aturan tobaco control dan area smoke free di daerah Kuansing. Kita membutuhkan pemimpin dan generasi muda yang peduli terhadap perilaku sehat ini. Kita juga bisa mencotoh ke beberapa daerah yang dinilai berhasil dalam hal ini, seperti Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam dan daerah lainnya.

Disisi lain saat ini generasi muda kita di Kabupaten Kuansing banyak sekali yang terlibat kasus narkoba, bahkan menurut Kepala Lapas Kuansing saat ini Lapas terisi penuh (over load)  mencapai 800 % dari kapasitas yang semestinya. Sehingga upaya penyelamatan generasi dari narkoba ini perlu menjadi perhatian khusus dari Pemda Kuansing dan semua stakeholders.

  • Baca juga: Pengendara Motor Berjatuhan, Jalan Singgalang Rusak & Berlobang

4. Upaya Penyelamatan Lingkungan di Kuansing 

a) Saya berharap ada upaya Pemda Kuansing dan masyarakat berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan Sungai Kuantan Singingi bersih dan jernih airnya, sehingga berbagai jenis ikan dan biota sungai lainnya bisa hidup dan berkembang untuk kesejahteraan masyarakat daerah aliran sungai seperti kejayaan Sungai Kuantan yang kita rasakan dulu 20-40 tahun lalu.                                    

b) Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) masih saja terjadi di sepanjang aliran Sungai Kuantan Singingi, anak sungai, bendungan, lahan perkebunan penduduk, dan sawah masih terus terjadi, sehingga mengakibatkan pencemaran air sungai, kecelakaan kerja, bahkan banyak pekerja yang meninggal, risiko gangguan keselamatan dan kesehatan kerja dan risiko gangguan kesehatan pada masyarakat akibat akumulasi keracunan mercury bisa terjadi beberapa tahun ke depan. Sejak tahun 2003 sampai saat ini pihak kepolisian  dan pemerintah daerah Kuansing belum berhasil memberikan solusi yang terbaik selain melalukan razia dan membakar rakit PETI. Berdasarkan hasil kajian saya tahun 2014-2015 lalu, aktivitas PETI telah berdampak negatif terhadap kualitas air sungai dan air bendungan irigasi ditinjau dari tingkat kekeruhan, kadar Hg, parameter DO, BOD dan COD yang melebihi NAB (tercemar), sehingga mengakibatkan kehidupan berbagai jenis ikan, udang, kerang-kerangan yang ada di sungai menjadi terganggu dan mati.

  • Baca juga: Grass Track Motor Cross Di Sirkuit Simpang Tugu, Kec Pujud

Aktivitas PETI hanya meningkatkan penghasilan ekonomi sebagian pekerja dan pemodal, namun PETI telah merugikan masyarakat sekitar DAS, air sungai tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat kesulitan air bersih dan mendapatkan ikan ari sungai. Aktivitas PETI juga sering menimbulkan konflik antara petugas aparat keamanan dengan pelaku (pekerja/pemilik) PETI. Saya menawarkan tahapan solusi penanganan aktivitas PETI di Kabupaten Kuansing: a) Diperlukan komitmen bersama dan kebijakan pemerintah daerah untuk menertibkan atau menghentikan PETI bekerjasama dengan kepolisian, b) Dilakukan diseminasi informasi agar semua pihak satu pandangan bahwa aktivitas PETI telah mengakibatkan kerusakan lingkungan dan pencemaran sungai, sehingga diperlukan keterlibatan berbagai pihak, dinas dan instansi terkait untuk merumuskan program pencegahan dan penanganan, pemberdayaan masyarakat dan reklamasi, c) Diperlukan sosialisasi dan edukasi. Tim terpadu penertiban PETI (bersinergi) melanjutkan upaya sosialisasi dan edukasi secara rutin tentang dampak PETI terhadap pencemaran lingkungan sungai dan risiko gangguan kesehatan yang tepat sasaran primer, sekunder, tersier, d) Kerjasama dan Koordinasi. Unsur pimpinan daerah Kuansing perlu meningkatkan kerjasama dan koordinasi, keterlibatan dinas dan instansi terkait serta dukungan komponen masyarakat sangat diperlukan untuk mengamankan kebijakan penanganan aktivitas PETI dan menyelamatkan lingkungan sungai di Kuansing secara berkelanjutan, e) Penertiban PETI dan Penegakan Hukum secara tegas. ***

Editor : Noperman SPd

TOPIK TERKAIT

Komentar Via Facebook :

BERITA TERKAIT

  • Nasional

    10 Taipan Kuasai Jutaan Hektar Lahan Sawit RI

    Selasa, 17 Okt 2023 | 14:30 WIB
  • Hukrim

    Propam Polres Siak Periksa Kapolsek Bungaraya

    Selasa, 17 Okt 2023 | 12:04 WIB
  • Pemerintah

    Segini Besaran Gaji Pegawai BUMN/PNS

    Selasa, 17 Okt 2023 | 07:32 WIB
  • Hukrim

    Polda Riau Dalami Keterlibatan Sekdakab Kuansing

    Selasa, 17 Okt 2023 | 07:18 WIB
  • Internasional

    Warga Australia Tolak Akui Penduduk Asli 

    Senin, 16 Okt 2023 | 21:44 WIB

Terpopuler

  • #1

    Peredaran Narkoba Kian Marak di Kenegerian Logas Singingi, Warga Desak Tindakan Tegas Aparat

    Rabu, 18 Jun 2025 - 18:01 WIB
  • #2

    Wanita Mengaku Dari Pihak SPBU Diduga Di F3 Singingi, Tuding Wartawan Tidak Jelas !

    Jumat, 13 Jun 2025 - 15:22 WIB
  • #3

    Misi Penghijauan Berujung Penganiayaan, Empat Terduga Pelaku Diperiksa Polres Kampar

    Rabu, 25 Jun 2025 - 16:38 WIB
  • #4

    Gubernur Riau Wajib Evaluasi OPD yang Dinilai Langgar UU KIP

    Jumat, 13 Jun 2025 - 15:04 WIB
  • #5

    DPW GM Pujakesuma Riau Gelar Turnamen Voli se-Riau dalam Rangka Harlah ke-45

    Kamis, 19 Jun 2025 - 20:29 WIB

SOROTAN

  • Desak Bentuk Pansus, Cipayung Plus dan KNPI Riau Soroti Defisit Anggaran Rp1,76 Triliun

    Desak Bentuk Pansus, Cipayung Plus dan KNPI Riau Soroti Defisit Anggaran Rp1,76 Triliun

    Rabu, 25 Jun 2025 | 23:23 WIB
  • PAC Pemuda Pancasila Kampar Kiri dan Camat Sepakat Perkuat Kerja Sama, Membangun Kecamatan yang Lebih Baik

    PAC Pemuda Pancasila Kampar Kiri dan Camat Sepakat Perkuat Kerja Sama, Membangun Kecamatan yang Lebih Baik

    Rabu, 18 Jun 2025 | 21:32 WIB
  • Gubernur Riau Wajib Evaluasi OPD yang Dinilai Langgar UU KIP

    Gubernur Riau Wajib Evaluasi OPD yang Dinilai Langgar UU KIP

    Jumat, 13 Jun 2025 | 15:04 WIB

HUKRIM

  • Peredaran Narkoba Kian Marak di Kenegerian Logas Singingi, Warga Desak Tindakan Tegas Aparat

    Peredaran Narkoba Kian Marak di Kenegerian Logas Singingi, Warga Desak Tindakan Tegas Aparat

    Rabu, 18 Jun 2025 | 18:01 WIB
  • Wanita Mengaku Dari Pihak SPBU Diduga Di F3 Singingi, Tuding Wartawan Tidak Jelas !

    Wanita Mengaku Dari Pihak SPBU Diduga Di F3 Singingi, Tuding Wartawan Tidak Jelas !

    Jumat, 13 Jun 2025 | 15:22 WIB
  • Satpol PP Razia Rutin tertibkan Cafe Remang-Remang Desa Cengar  Puluhan wanita Penghibur di amankan 

    Satpol PP Razia Rutin tertibkan Cafe Remang-Remang Desa Cengar  Puluhan wanita Penghibur di amankan 

    Senin, 17 Mar 2025 | 15:38 WIB
    sudutkotanews.com



  • Kode Pers     Info Iklan     Tentang     Pedoman     Redaksi    

    tabloidDIKSI.com